Kategori
Kurikulum

INTEGRASI BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA PENDIDIKAN FORMAL

Oleh Endah Kunti Istiqomah, M. Pd

Salah satu bahasa yang mempunyai peran penting di ranah internasional adalah Bahasa Inggris. Hal ini dimulai dengan sebuah fakta bahwa walaupun Bahasa Inggris bukan merupakan Bahasa Surga, nyatanya diperkirakan lebih dari 750.000.000 penutur Bahasa Inggris yang mana menjadikan Bahasa tersebut menjadi bahasa kedua maupun sebagai bahasa asing. Dalam artian, bahasa tersebut digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dipelajari dengan giat walaupun tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hariartinya bahasa tersebut dijadikan sebagai senjata bagi penuturnya dalam kesempatan-kesempatan lainnya.

Angka-angka tersebut kadang kala masih menjadi perdebetan yang mana dianggap tidak bisa menjadi alasan mendasar dalam mempelajari Bahasa Inggris. Lebih mendalam lagi, pentingnya Bahasa Inggris juga dapat dilihat dari fungsi bahasa tersebut. Fungsi-fungsi bahasa tersebut dapat dilihat dari masing-masing penutur. Fungsi yang paling mendasar dari mempelajari Bahasa Inggris adalah mengurangi kesalahpahaman berbahasa dengan penutur asli Bahasa Inggris. Selain itu, mempelajari Bahasa Inggris juga bisa menjadikan bahasa tersebut jembatan dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi.

Di Indonesia, Bahasa Inggris tidak lagi dimasukkan pelajaran muatan lokal. Dalam artian bahwa Bahasa Inggris bukan lagi dijadikan sebagai Bahasa asing yang mana di anggap bahasa yang sulit dan menakutkan. Akan tetapi, pemerintah melalui kementrian pendidikan ingin mendoktrin dan mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia bahwa mempelajari bahasa asing khususnya Bahasa Inggris sedini mungkin memang penting dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelajaran Bahasa Inggris dari jenjang pendidikan paling dasar (PAUD) hingga bangku perkuliahan.

Walaupun konteks Bahasa Inggris di Indonesia menjadi Bahasa Asing (English for Foreign Language maupun Bahasa Kedua (English for Second Language), di lansir dalam laman kompas, Pada dekade terakhir, minat belajar Bahasa Inggris di Indonesia mulai meningkat. Hal ini tidak hanya disebabkan sebagai syarat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, akan tetapi sudah menajdi sebuah trend kekinian pada setiap sekolah.

Sebagai bentuk mendukung visi dan misi kemendikbud pada tahun 2020-2024 yaitu meningkatkan kulaitas manusia dalam segala aspek salah satunya adalah dalam berbahasa asing, sejumlah sekolah sudah mempersiapkan diri untuk mengaplikasikan Bahasa Inggris menjadi Bahasa pengantar dan Bahasa sehari-hari selama berada di sekolah. Dalam proses mengaplikasikannya seluruh stakeholder yang ada di sekolah mempunyai peranan penting dalam membudayakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam KBM maupun bahasa sehari-hari.

Dalam tantangan tersebut, kemahiran dan keterampilan para guru dalam mengajar dengan mengaplikasikan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar atau paling tidak menerapkan bilingual yaitu perpaduan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris juga menjadi pondasi mendasar untuk melihat keberhasilan program tersebut. Guru hendaknya dibekali Bahasa Inggris sebagai bahasa target dengan baik sehingga para guru dengan percaya diri menerapkan KBM bilingual di dalam kelas. Bekal yang dibutuhkan guru dapat berupa sebuah stimulan dari pada penggiat Bahasa maupun pelatihan-pelatihan Bahasa secara formal. Sehingga jika para guru sudah mempunyai bekal yang mumpuni, Mendoktrin siswa untuk mampu ber-bilingual dalam proses belajar mengajar menjadi sangat mudah diterapkan. Sebagai bentuk keprofesionalistas seorang guru, para guru akan membiasakandiri dan menyesuaikan diridengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Uraian di atas sejalan dengan konsep pendidikan yang dibawa oleh Bapak Pendidikan Ki. Hajar Dewantara bahwa seorang guru harus bisa menjadi role modelbagi para siswanya. Adalah Ki. Hajar Dewantara yang menyampaikan peran guru diantaranya adalah Ing NgarsoSung Tulodho(didepan memberi contoh), IngMadyo Mangun Karso(di tengah membangun kemauan) dan Tut Wuri Handayani(dibelakang memberikan dukungan moral). Dengan adanya konsep tersebut, guru diharapkan menjadi stake-holder yang pertama dan paling utama dalam penerapan sekolah berbasis bilingualatau dwi-bahasa.

Selain guru yang harus mempunyai keterampilan untuk mendukung program bilingual, bahan ajar yang sesuai untuk mendukung program bilingual pada Pendidikan formal juga harus dipertimbangkan. Kurikulum pendidikan menjadi basic atau dasar bahan ajar tersebut dipilih. Dalam meningkatkan kualitas peserta didik, bahan ajar yang disertai dengan materi, latihan soal maupun pembahasan dalam bahasa target dan bahasa ibu juga perlu dipilih sebagai prioritas utama. Hal ini akan sangat membatu proses belajar siswa di rumah pada saat tidak mendapatkan pendampingan dari bapak/ ibu guru di sekolah.

Akan tetapi, pada dasarnya bahan ajar kelas reguler pun bisa digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan program bilingual di pendidikan formal. Hal ini bergantung pada ke-aktif-an bapak ibu guru pengampu dalam komitmennya untuk mengembangkan sekolah berbasis bilingual. Sehingga Bapak/ Ibu guru dianggap sebagai pioneerdalam membawa perubahan budaya berbahasa Inggris di lingkungan sekolah.

Dalam penerapannya, sekolah bilingual tidak serta-merta dalam satu peiode mencapai tahapan dimana semua stake holder mampu ber-dwi bahasa. Adapun tingkatan yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan sekolah berbasis bilingualmenurut Luh Putu dan Putu Kerti (2014: 108).

1.Transitional Step (Early Exit Bilingual Education)

Dalam konsep trasitional step, porsi penggunaan bahasa ibu maupun bahasa kedua dikurangi sehingga siswa akan pelan-pelan mempelajari bahasa Asing yang dalam hal ini Bahasa Inggris. Dalam tahapan ini, guru, siswa dan seluruh stakeholder diperkenankan menggunakan 2-3 bahasa termasuk didalamnya bahasa ke dua dan bahasa asing. Porsi dalam pembagian penggunaan bahasa pun bergantung pada individu masing-masing.

2.Maintenance(Late Exit Bilingual Education)

Dalam tahap ini, pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan bahasa minoritas dari bahasa ibu maupun bahasa target. Harapan dari step ini adalah siswa mulai bisa menyesuaikan diri dalam menggunakan bahasa target dengan prosentasi minimal 40%.

3.Enrichment (Two-Way Bilingual Education)

Pada tahap ini, siswa dan guru mempunyai peran aktif dalam mengaplikasikan bilingual class. Tahap ini difokuskan pada proses belajar mengajar menggunakan Bahasa target. Harapan dari tahap ini adalah siswa mampu memahami materiyang diberikan oleh para guru menggunakan bahasa target.

4.Heritage Bilingual Heritage

Pada tahap terakhir, Siswa dan guru diharapkan mampu menggunakan dwibahasa sebagai bahasa pembelajaran di kelas maupun bahasa keseharian selama di sekolah. Agar bahasa Ibu tidak punah, dalam tahap ini juga perlu ditekankan prosentase pembagian penggunaan bahasa.

Demikian ulasan mengenai integrasi Bahasa Inggris dalam sekolah formal. Semoga bapak ibu guru pemangku kebijakan dalam menerapkan sekolah berbasis bilingual mampu memperkuat pondasi dalam melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya di setiap sekolah.

Kategori
Berita Kurikulum Siswa

Diklat dan Pelatihan Dasar Pengurus Assalafiyyah Research and Science Center (ARSC)

Kamis, 11 November 2021 MA Assalafiyyah Mlangi sukses mengadakan Diklat dan Pelatihan Dasar Pengurus Perdana Assalafiyyah Research and Science Center (ARSC). Assalafiyyah Research and Science Centre atau biasa disingkat ARSC diharapkan dapat menjadi inkubator riset dan pengembangan iklim menulis karya ilmiah di MA Assalafiyyah Mlangi. Organisasi ini resmi dibentuk pada 19 Oktober 2021 dengan pengurus perdana berjumlah 22 peserta didik. ARSC memiliki dua departemen utama, yakni Departemen Pengembangan Sumberdaya Siswa (PSDS) serta departemen Informasi dan Komunikasi (INFOKOM).
Bapak Alif Jum’an selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya mendukung adanya Organisai ARSC sebagai wadah untuk mewadahi kreativitas siswa dalam menulis karya ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan dengan terpilihnya MA Assalafiyyah Mlangi sebagai Madrasah Aliyah Berbasis Riset sesuai dengan SK Dirjen Pendis Tahun 2020. Untuk mendukung pengembangan organisasi ini, diperlukan pembekalan pengetahuan dasar di bidang kepenulisan ilmiah. Hal tersebut dimaksudkan agar pengurus angkatan perdanan ini memiliki bekal yang cukup untuk berkontribusi dalam ekosistem riset di madrasah.

ARSC 2021
Pengurus ARSC 2021

Diklat dan Pelatihan Dasar Pengurus Perdana Assalafiyyah Research and Science Center (ARSC) menghadirkan narasumber yang luar biasa inspiratif, narasumber tersebut adalah Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Negeri Yogyakarta yakni Kakak Athi’ Nur Auliati Rahmah dengan memaparkan materi tentang Konsep Dasar Karya Ilmiah dan Perbedaan Artikel, Essay dan Karya Tulis Ilmiah dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah. Hadirnya Kakak Athi’ Nur Auliati Rahmah mampu memantik semangat siswa-siswi untuk menulis karya dengan dipaparkannya pengalaman-pengalaman lomba Karya Ilmiah dan prestasi-prestasi baik Nasional maupun Internasional yang pernah Kak Athi’ raih.
Kegiatan diklat berjalan dengan lancar, siswa aktif memberikan pertanyaan kepada narasumber dan siswa mampu mempresentasikan ide-ide kreatif terkait penelitian-penelitian yang ingin mereka kembangkan. Di akhir acara diklat siswa-siswi disajikan video presentasi karya-karya MYRES yang masuk sebagai finalis tahun 2021 yang juga menambah semangat mereka untuk menulis karya-karya selanjutnya. (RR)

Kategori
Berita Kurikulum Siswa

Seminar Proposal KTI Kelas 12

Menindaklanjuti program penyusunan KTI sebagai syarat kelulusan siswa kelas 12 MA Assalafiyyah Mlangi maka pada Rabu 29 September 2021, diadakan seminar umum Proposal penelitian KTI. Seminar di bagi dalam dua tempat yang berbeda antara kelompok siswa putra dan siswa putri. Pada seminar kali ini 26 kelompok alhamdulillah bisa mempresentasikan proposal penelitian KTI mereka dengan lancar, meskipun beberapa kelompok direkomendasikan untuk melakukan revisi dan perbaikan proposal oleh guru penguji proposal.

Proposal yang sudah diseminarkan akan diuji lagi pada bulan Februari 2022, semoga bisa berjalan lancar menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi umat. Amiin.

Kategori
Berita Kurikulum Siswa

Seminar Umum ”Tips Memilih Kampus di Era Revolusi Industri 4.0″

Untuk membekali anak-anak sejak dini tentang studi lanjutan di perguruan tinggi, maka MA Assalafiyah Mlangi Sleman mengadakan seminar umum ”Tips Memilih Kampus di Era Revolusi Industri 4.0″ pada 22 Juli 2021 dengan menghadirkan Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi, Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jakarta sebagai pembicara utama dan Dr. Irwan Masduki, Lc, M.Hum direktur pendidikan Yayasan Assalafiyyah Mlangi sebagai keynote speaker menutup acara seminar.

Dr. Fakhrurrozi mengawali dengan menjelaskan berbagai jalur untuk masuk ke perguruan tinggi utamanya yang berstatus negeri. Kemudian menerangkan tips memilih perguruan tinggi sesuai dengan minat, bakat dan finansial siswa, mengecek kualitas perguruan tinggi dan beberapa patokan yang harus dipegang saat memilih jurusan kuliah, agar bisa lancar, sukses dengan gemilang. Materi presentasi lengkap bisa diunduh di tautan ini : Kuliah dan Rev 4.0-1

Kategori
Berita Kurikulum Siswa

Seminar KTI 2021 Kelas XII MA Assalafiyyah Mlangi

Menindaklanjuti program kurikulum MA Assalafiyyah Mlangi khususnya untuk kelas 12, yakni program Karya Tulis Ilmiah atau Karya Ilmiah Remaja sebagai syarat kelulusan bagi peserta didik kelas 12, pada Selasa 16 Maret 2021, dilaksanakan Seminar KTI 2021 Kelas XII MA Assalafiyyah Mlangi. Seminar dibagi menjadi dua shift, shift pagi untuk kelompok putra dan shift siang untuk kelompok putri. Ada 14 kelompok yang mempresentasikan hasil penelitian mereka.

KTI 2
Salah satu kelompok putri sedang mempresentasikan hasil penelitiannya.

Acara dibuka oleh kepala madrasah, bapak Alif Jum’an, S.Si, yang memberikan selamat pada semua kelompok KTI yang telah berhasil menyelesaikan penelitian KTI mereka sehingga sampai pada tahap presentasi. Dan mereka tertulis dalam sejarah Assalafiyyah sebagai angkatan pertama yang mampu menjalankan dan menyelesaikan tugas membuat Karya Tulis Ilmiah. Bapak kepala juga menekankan betapa pentingnya belajar berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas KTI bersama tim kelompoknya masing-masing, dan perlunya belajar mengkomunikasikan proses dan hasil penelitian mereka. Seminar KTI ini dimaksudkan bisa melatih peserta didik untuk melakukan public speaking dari hasil kerja kerasnya, sehingga akan membiasakan mereka tampil berbicara di depan publik. Alif juga menginformasikan kepada segenap peserta seminar bahwa MA Assalafiyyah Mlangi Sleman, terpilih dan sudah menerima SK Sebagai Madrasah Berbasis Riset mulai TA 2021/2022, sehingga tahun depan ada mata pelajaran KTI yang masuk dalam kurikulum agar siswa lebih siap dalam menyelesaikan tugas KTI nya.

KTI 3
Para penguji memberikan respon dan pertanyaan pada presenter

Direktur Pendidikan Yayasan Assalafiyyah Mlangi, sekaligus pengasuh PP Assalafiyyah 2 Terpadu Mlangi, bapak K. Irwan Masduqi, Lc, M.Hum, yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Irwan, dalam sambutan tertulisnya, mengingatkan pada semua peserta seminar bahwa dalam kitab Ta’lim Mutaallim dijelaskan bahwa salah satu kunci sukses mencari ilmu adalah wahirshin, yakni lubo atau rasa ingin tahu (intellectual curiosity). Karya Tulis Ilmiah merupakan bukti bahwa santri memiliki rasa ingin tahu sehingga menggali informasi yang diteliti. Semoga KTI ini menjadi salah satu kunci sukses lulusan MA Assalafiyyah Mlangi Sleman.

Adapun Juara Program Karya Tulis Ilmiah MA Assalafiyyah Tahun Pelajaran 2020/2021 setelah proses penilaian dari dewan penguji adalah sebagai berikut :

Juara I
Ketua Kelompok : Farah Mufti Munafik. Dengan judul KTI : Efektivitas Penggunaan Presensi Siswa Berbasis Barcode Scanner Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Madrasah Aliyah Assalafiyyah Mlangi.

Juara II
Ketua Kelompok : Durrotul Machfudzoh. Dengan judul KTI : Pemanfaatan Limbah Gudeg Sebagai Biosorben Untuk Proses Penjernihan Air: Studi Kasus Pesantren Assalafiyyah Mlangi.

Juara III

Ketua Kelompok : Ridwanulloh Zaky Mahfud. Dengan judul : Pengaruh Pendidikan Pondok Pesantren terhadap Peningkatan Iman dan Takwa santri MA Assalafiyyah Mlangi.

Antusiame para peserta seminar dalam mengikuti jalannya kegiatan

Kategori
Berita Kurikulum

MA Assalafiyyah Adakan Workshop Penulisan Soal HOTS

Dalam rangka meningkatkan pemahaman guru tentang penyusunan soal dan melatih keterampilan guru untuk menyusun soal, MA Assalafiyyah Mlangi Sleman menyelenggarakan workshop pengimbasan penyusunan soal HOTS (High Order Thinking Skill), pada Sabtu 13 Maret 2021 di Gedung Sayap Utara MA Assalafiyyah Mlangi. Workshop diikuti oleh seluruh guru MA Assalafiyyah Mlangi Sleman, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Narasumber kegiatan adalah ibu Nur Widayati, S.Pd, M.Sc, Tim Narasumber HOTS Kemenag Sleman yang juga Staff pengajar senior di MAN 2 Sleman.

HOTS 2
Para peserta Antusias mengikuti jalannya Workshop

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala MA Assalafiyyah Mlangi Sleman, bapak Alif Jum’an. Dalam sambutannya, Alif menyampaikan bahwa memasuki era 4.0 kita dihadapkan pada perubahan teknologi yang sangat pesat, banyak pekerjaan yang dilakukan manusia digantikan komputer dan robot. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul, salah satunya dengan membentuk karakter siswa yang pandai menganalisis, berkreasi dan menciptakan hal yang baru. Hal itu dapat dicapai dengan membiasakan anak – anak menyelesaikan soal HOTS. Workshop ini juga dilaksanakan sebagai persiapan pembuatan soal UMAD yang berstandar Nasional, karena mulai tahun ajaran ini, masing-masing madrasah berhak membuat soal UMAD secara mandiri, yang nanti menjadi penentu kelulusan peserta didik.

Ibu Nur Widayati selaku nara sumber dalam kegiatan ini menjelaskan mengenai konsep soal HOTS dan langkah penyusunan soal HOTS. Materi dipaparkan dengan sangat jelas sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. “Soal HOTS bukan soal yang sulit namun mengajak siswa untuk menalar pada sebuah materi yang kita berikan. Penyusunan soal diawali dari RPP – Proses – Penilaian, ketiganya harus HOTS dengan ranah kognitif (C1 mengingat, C2 memahami, C3 menerapkan/mengaplikasi, C4 menganalisis, C5 mengevaluasi, dan C6 mencipta)”, jelas Nur.

HOTS 3
Narasumber dan peserta berfoto bersama pasca kegiatan Workshop

Setelah pemaparan materi, peserta kegiatan diberi kesempatan untuk membuat soal HOTS secara mandiri dengan didampingi oleh narasumber. Nampak peserta begitu antusias mengerjakan tugas dari narasumber. Di akhir kegiatan, perwakilan peserta dari setiap mata pelajaran mempresentasikan hasil penyusunan soalnya, dan dikritisi oleh narasumber dan peserta yang lain. (alf)

Kategori
Berita Kurikulum

MA Assalafiyyah Mlangi Sleman Terima SK Madrasah Riset

Senin, 15 Februari 2021 menjadi salah satu momentum penting bagi MA Assalafiyyah Mlangi, pasalnya madrasah yang terbilang muda ini terpilih menjadi salah satu penerima SK sebagai Madrasah Riset di bawah naungan kemenag DIY. Rasa syukur dan semangat penuh optimisme tampak terlihat di raut wajah Bapak Ibu guru yang selama ini membimbing siswa-siswi dalam menuntaskan tugas karya ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan madrasah.

Serah Terima SK
Penyerahan SK Madrasah Riset oleh Kepala Kantor Kemenag Sleman kepada Kamad MA Assalafiyyah Mlangi

Bertempat di salah satu area madrasah yang khas dengan nuansa etnik, kegiatan ini cukup semarak dengan kehadiran Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Sa’ban Nuroni, M.A. dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Achmad Fauzi, M.Si. Sambutan dan apresiasi pun disampaikan secara langsung di hadapan hadirin pada siang hari itu. Selain perwakilan dari Kantor Kemenag Sleman, tampak pula perwakilan dari Kemenag DIY dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi dan Kurikulum, Hj. Anita Isdarmini, M.Hum. Beliau berpesan dengan didapatkannya SK tersebut, menjadikan madrasah semakin menggaungkan dan memupuk budaya riset dalam diri peserta didik.

Dalam perjalanannya, MA Assalafiyyah pada tahun 2020 cukup antusias dalam mengirimkan peserta didik dalam kompetisi ilmiah bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Kompetisi yang berjuluk Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) nyatanya mampu memantik semangat para peserta didik dalam menggali ide-ide kreatif, merumuskan permasalahan dan mengemasnya dalam sebuah karya ilmiah. Jauh sebelum diselenggarakannya Myres 2020, madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Assalafiyyah Mlangi ini telah mengawali langkahnya dengan menetapkanan penulisan karya ilmiah sebagai syarat kelulusan siswa-siswi kelas XII. (aqr)

Kategori
Kurikulum Siswa

Karya Tulis Ilmiah Sebagai Syarat Kelulusan

Mulai tahun ajaran baru 2020/2021, ada program baru kurikulum MA Assalafiyyah Mlangi khususnya untuk kelas 12. Program dimaksud adalah program Karya Tulis Ilmiah atau Karya Ilmiah Remaja sebagai syarat kelulusan bagi peserta didik kelas 12 nantinya. Sebagai langkah pendahuluan, program KTI tahun ini sementara dibuat berkelompok, ke depan jika sudah siap, mungkin bisa dibuat per murid, sehingga setelah lulus masing-masing murid meninggalkan warisan Karya Tulisnya.

Secara khusus program KTI ini bertujuan:

  1. Memberikan peluang seluas luasnya dalam ruang gerak terbatas untuk tetap menggali keahlian dan pemikiran kreatif melalui riset;
  2. Memotivasi siswa Madrasah untuk berkreasi dalam berbagai bidang ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya;
  3. Membangun integritas dan sikap bertanggung jawab (sikap yang terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan), kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang saat ini terjadi, kemampuan berpikir logis dan analitis, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemandirian, kepercayaan diri, serta keterampilan berkomunikasi dan kemampuan menulis karya ilmiah;
  4. Sarana pembelajaran bagi murid Madrasah dalam menuangkan ide- ide dan gagasan kreatif yang dituangkan dalam tulisan;
  5. Menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan murid Madrasah;
  6. Mendorong pencapaian hasil penelitian yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif.
  7. Mengembangkan potensi intelektual dan daya pikir kritis bagi murid terhadap situasi yang berkembang;
  8. Menciptakan generasi muda yang berprestasi dan produktif dalam berkarya;
  9. Menyiapkan murid Madrasah untuk siap bersaing di era revolusi industri 4.0

Adapun hasil yang diharapkan dari program Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

  1. Memaksimalkan kemampuan murid madrasah untuk terus kreatif.
  2. Termotivasinya murid Madrasah berkreasi pada bidang ilmu sesuai minat dan bakatnya;
  3. Terbangunnya integritas dan sikap tanggung jawab, percaya diri, serta terampil dalam berkomunikasi, berfikir logis dan analistis melalui ide-ide baru yang dituangkan dalam karya ilmiah;
  4. Berkembangnya budaya meneliti di kalangan Madrasah yang dapat menghasilkan peneliti berkualitas dan kompetitif;
  5. Mengembangkan Siswa untuk berpikir kritis dan sikap intelektual; terciptanya generasi yang berprestasi dan produktif.

Di bawah ini merupakan pembagian guru pembimbing (gupem) Pro-KIR 2020/2021. Ada pun kelengkapan nama tim dan mekanisme selanjutnya (format penulisan) akan segera disusulkan. Berikut Guru Pembimbing Pro-KIR 2020/2021 :

Kel.I
Koord.tim: Ustoni/ 12 Pa
Gupem: Bp. Ahmad Erwin, S.H.I

Kel.II
Koord.tim: Hafid A/ 12 Pa
Gupem: Bp. Ahmad Muslih Rifa’i, S.Pd

Kel.III
Koord.tim: Zaki/ 12 Pa
Gupem: Ibu. Arshi Alfianti, S.Pd

Kel.IV
Koord.tim: Huda/ 12 IPS
Gupem: Bp. Muhammad Irsyad, S.Pd

Kel.V
Koord.tim: Aris/ 12 IPS
Gupem: Ibu Arum Nur Khasanah, S.Pd

Kel.VI
Koord.tim: Rangga/ 12 IPS
Gupem: Ibu Kyky Miftakhul Jannah, S.Pd

Kel.VII
Koord.tim: Alfiana/ 12 IPA 2
Gupem: Bp. Charis Dwi Ismail, M.Pd

Kel.VIII
Koord.tim: Firdausi/ 12 IPA 2
Gupem: Ibu Afifah Qodri Rinjani, S.Pd

Kel.IX
Koord.tim: Meivia/ 12 IPA 2
Gupem: Ibu Ainun Normawati, S.Pd

Kel.X
Koord.tim: Adelia/ 12 IPA 2
Gupem: Ibu Velia Dinan Qhalifia, S.Pd., Gr

Kel. XI
Koord.tim: Rihla / 12 IPS 2
Gupem: Ibu Bekti Handayani

Kel.XII
Koord.tim: Kholifa/ 12 IPS 2
Gupem: Bp. Ahmad Silahudin, ST

Kel.XIII
Koord.tim: Salimah/ 12 IPS 2
Gupem: Ibu Endah Kunti Istiqomah, M.Pd

Kelas XIV
Koord.tim: Farah/ 12 IPS 2
Gupem: Ibu Ratna Rosita Pangestika, M.Pd